ANALYSIS OF SUNDAY BUDDHIST SCHOOL IN GRIYA SAMADHI SANTIGHOSA

ANALISIS SEKOLAH MINGGU BUDDHIS DI GRIYA SAMADHI SANTIGHOSA

  • Setyaningsih Setyaningsih SMA N 1 Magelang, Jawa Tengah

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan Sekolah Minggu Buddhis (SMB) di Griya Samadhi Santighosa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi, member check, dan ketekunan pengamatan. Adapun teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) SMB merupakan kegiatan pendidikan nonformal untuk anak-anak dan remaja Buddhis yang didalamnya diajarkan pendidikan agama Buddha yang dikolaborasikan dengan peningkatan pengetahuan umum dan ketrampilan melalui penyampaian yang menarik bagi siswa. SMB sebagai tempat belajar sambil bermain; (2) Siswa memahami SMB sebagai sarana untuk memperoleh: pengetahuan agama dan umum, keterampilan, sarana bermain, bersosialisasi, dan menambah keyakinan, serta untuk mengetahui lebih dalam tentang ajaran Agama Buddha. SMB merupakan hal yang penting dan apa yang diperoleh dari kegiatan SMB harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari; dan (3) SMB mengalami penurunan intensitas kegiatan.

This study aims to analyze the activities of the Buddhist Sunday School (SMB) at Griya Samadhi Santighosa. This type of research is a qualitative study with a case study approach. The data collection techniques used are interview, observation, and documentation study. The validity test of the data is done by triangulation, member check, and persistent observation. The data analysis technique uses the Miles & Huberman model which consists of data collection, data reduction, data presentation, conclusion and verification. The results of the study show that (1) SMB is a non-formal educational activity for Buddhist children and adolescents in which Buddhist education is taught in collaboration with the improvement of general knowledge and skills through the interesting delivery to students. SMB serves as a place to learn while playing; (2) Students understand SMB as a means of obtaining: general and religious knowledge, skills, means of playing, and socializing, increasing confidence, and finding out more about the teachings of Buddhism. SMB is important and what is obtained from SMB activities must be practiced in daily life; and (3) in reality, SMB, has decreased the intensity of activities.

Referensi

Anonim. Tanpa Tahun. Silabus Sekolah Minggu Buddhis Tingkat SMP. Jakarta: CV. Yanwreko Wahana karya.

Denzin, K. Norman dan Lincoln. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Kompas. Sabtu, 17 April 2010. ITB Selidiki Plagiarisme, hlm 12.

Kompas. Sabtu, 19 April 2010. Korban Bertambah Pelaku Makin Nekat , hlm 24.

Malalasekera (Ed.). (1979). Encyclopaedia of Buddhism Vol. VI. Sri Lanka: The Government of Sri Lanka.

Milles, B. Matthew dan A. Michael Huberman (terjemahan). (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

Nata Abuddin. (2004). Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Diterbitkan
2019-11-29

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

##plugins.generic.recommendByAuthor.noMetric##