PENGEMBANGAN SENDRATARI KAMMAVIBHANGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MORAL SISWA SEKOLAH MINGGU BUDDHIS

Penulis

  • Kanthi Adisti sekolah tinggi agama buddha syailendra
  • Wilis Rengganiasih Endah Ekowati Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra, Semarang, Indonesia
  • Suranto Suranto Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra, Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58762/jupen.v13i1.36

Kata Kunci:

Pengembangan Sendratari, Kammavibhanga, Media Pembelajaran, Sekolah Minggu Buddhis., Pengambaangan Sendratari, Kammavibhanga, Media Pembelajaran, Sekolah Minggu Buddhis

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan proses transformasi relief Kammavibhanga ke dalam bentuk sendratari, menjelaskan proses pembuatan garapan Sendratari Kammavibhanga, dan menjelaskan Sendratari Kammavibhanga layak dijadikan media pembelajaran moral siswa SMB. Penelitian ini tentang pembelajaran moral siswa Sekolah Minggu Buddhis (SMB) melalui Sendratari Kammavibhanga. Latar belakangnya yaitu sikap moral siswa SMB yang masih kurang baik. Metode penelitian yang digunakan Research and Development level 4 dengan menggunakan metode pengembangan ADDIE atau Analyze, Design, Development, Implementation, and evaluation. Subjek uji coba yaitu SMB Vidha Panna,Vihara Dhamma Ratana, dan SMB Vijjadhara yang terdiri dari guru dan siswa kelas 6 SD sampai SMP. Produk diujicobakan dengan cara memperlihatkan video Sendratari Kammavibhanga kemudian diberikan angket pengguna untuk siswa serta angket kelayakan produk untuk guru SMB. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi untuk menemukan masalah di lapangan, wawancara untuk mengetahui pemahaman Relief Kammavibhanga dari narasumber yaitu guru SMB serta angket untuk melakukan melakukan validasi produk dan uji coba pengguna. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kebutuhan, dan teknik analisis data  penilaian ahli dan subjek uji coba. Berdasarkan kesimpulan dapat disimpulkan bahwa (1) proses transformasi relief Kammavibhanga, relief yang digunakan adalah relief ke 25 tentang pemberian dana kepada petapa yang ditransformasikan menjadi dua adengan, (2) proses pembuatan sendratari Kammavibhanga dilakukan selama dua setengah bulan diawali dengan pembuatan skenario, pemilihan musik iringan, pembuatan gerakan tari, latihan, dan rekaman, (3) kelayakan Sendratari Kammavibhanga berdasarkan hasil uji coba kepada siswa dan guru SMB, serta hasil validasi ahli adalah layak diproduksi dan dijadikan media pembelajaran moral siswa SMB.

Kata Kunci: Pengembangan Sendratari, Kammavibhanga, Media Pembelajaran, Sekolah Minggu Buddhis.

Referensi

Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter (Konsep dan Implementasi). Bandung: Alfabeta. Kustiani. (2014). Relief Kammavibhanga: Penelusuran Pesan Moral dan Sosial. Semarang: STAB Syailendra. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Suparman, M. Atwi. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga. Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain.(2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta. Ito. (2010). Orientasi Guru Sekolah Minggu Buddhis. Diakses pada 15 Desember 2018. Pukul 18.48 WIB. https://tutixku.wordpress.com/2010/07/27/orientasi-guru-sekolah-minggu-buddhis-2/

Diterbitkan

2020-02-29

Cara Mengutip

Adisti, K., Endah Ekowati, W. R., & Suranto, S. (2020). PENGEMBANGAN SENDRATARI KAMMAVIBHANGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MORAL SISWA SEKOLAH MINGGU BUDDHIS. Jurnal Pencerahan, 13(1), 24–37. https://doi.org/10.58762/jupen.v13i1.36

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.